Minggu, 20 Januari 2013


Nama saya Nur Anisa atau biasa di sebut dengan Anisa. Saya dan keluarga saya tinggal di jalan Bung LR.1 NO.11 Tamalanrea Makassar.  Saya mempunyai enam  saudara perempuan. Selain itu, saya adalah anak bungsu  dari tujuh  bersaudara. Banyak yang berkata bahwa anak bungsu itu selalu bergantung kepada orang tuanya terutama kepada ibunya, dan  semua  itu memang benar, saya sampai kini pun masih sangat bergantung kepada ibu saya.                                                                                                                                                Kami  dan keluarga dari ayah saya  sudah lama tinggal di kota makassar, apalagi ayah memang asli orang makassar. Sedangkan kalau ibu adalah orang jawa timur, kebanyakan dari keluarga ibu tinggal di sana, tetapi nenek dari ibu kini tinggal di palopo. Bahkan ada beberapa  orang saudara ibu yang tinggal di sana. Saya memang memiliki enam  saudara perempuan, meskipun  kami berbeda ibu tapi kami  tetap memiliki satu orang ayah. Keluarga kami cukup terpandang di mata para tetangga dan keluarga jauh kami, yah mungkin karena perekonomian kami yang sangat tercukupi atau apalah saya juga tak tahu.                                                                                                                                                                                                              Sebenarnya sebelum ayah dan ibu bertemu, ayah pernah menikah lalu di karuniai empat  orang anak perempuan, tetapi setelah itu istri ayah meninggal dunia semenjak ke empat  anak-anaknya masih sangat kecil.  Di samping itu ibu juga pernah menikah dengan seseorang hingga akhirnya memiliki satu  orang anak perempuan, tetapi mereka telah bercerai semenjak anak ibu juga masih kecil.                         
Hingga akhirnya ayah dan ibu pun bertemu dan akhirnya mereka pun menikah serta di karuniai dua  orang anak perempuan di antaranya saya dan bahkan selama ayah dan ibu menikah, ibulah yang membantu ayah merawat anak-anaknya mereka sampai besar bahkan sampai mereka berumah tangga masing-masing. Setelah ibu menikah dengan ayah, ibu memutuskan untuk tinggal dan menetap di kota makassar, apalagi dengan pekerjaan ayah yang bekeja menjual beli tanah atau di sebut dengan WIRASWASTA.  Setelah  semua kakak-kakakku menyelesaikan pendidikan sampai di perguruan tinggi, dan telah bekerja, kelima kakak-kakakku  telah berumah tangga masing-masing dan memiliki rumah masing-masing.                                                                                                                                                                                                                Tinggal aku dan kakak aku yang masih sekolah di saat itu.  Waktu itu saya baru saja menduduki bangku kelas satu SMP, sedangkan kakak saya menduduki bangku SMA kelas dua.  Hingga akhirnya ayah pun mulai sakit-sakitan dan meninggal  dunia. Kami semua sangat terpukul atas kepergian ayah terutama  ibu, karena telah bertahun-tahun menemani ayah bahkan merawat ayah di rumah sakit sampai ayah meninggalkan kami semua.                                                                                                                                     
Ketika itu saya sangat tidak percaya kalau ayah telah pergi meninggalkan kami semua. Sejujurnya saya tidak rela karena ayah meninggalkan kami, tetapi seiring berjalannya waktu, saya pun mulai menyadari bahwa saya harus menerima dan ikhlas menerima cobaan yang tuhan berikan kepada keluarga saya. Saya yakin jika kami mengikhlaskan ayah pergi, dia akan bahagia di alam sana, kami juga selalu mendoakan ayah setiap saat.                                                                                                                                              Setelah kepergian ayah, kami pun menjalani kehidupan seperti  biasanya. Akhirnya lama-kelamaan  perekonomian keluarga kami mulai menipis karna biaya untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah kami yang cukup banyak, apalagi ibu tidak kerja dan tidak ada yang memberikan penghasilan tiap bulan seperti dulu lagi.                                                                                                                                                    Tapi alhamdulilah tuhan masih memberi  kami rezki karena ayah telah memberikan warisan kepada kami berupa kamar kos-kosan, meskipun begitu kehidupan perekonomian kami masih tidak tercukupi apalagi untuk biaya sekolah kami, sampai-sampai jika ibu tidak memiliki biaya untuk sekolah kami ibu terpaksa berhutang kepada orang agar kami masih bisa tetap melanjutkan sekolah kami.  Dan alhamdulilah jika ada yang membayar biaya kos-kosan ibu langsung melunasi hutang yang pernah kami pinjam.  Begitulah kehidupan kami setelah di tinggal oleh ayah.                                                                                                             Setelah tiga tahun berjalannya waktu, saya pun akhirnya lulus SMP dan berniat melanjutkan sekolah di bangku SMA, di samping itu kakak juga akhirnya lulus SMA dan berniat melanjutkan  pendidikan di perguruan tinggi. Meskipun kerekonomian keluarga kami terkadang tidak mencukupi, tetapi ibu selalu mendukung kami untuk melanjutkan pendidikan hingga di perguruan tinggi dan itu pula lah yang kami inginkan, sampai akhirnya kakak melanjutkan kuliah S1 dan saya melanjutkan sekolah di bangku SMA.                                                                                                                                                                                                   Awal masuk SMA sebenarnya saya takut                , saya takut karena tidak memiliki teman, tetapi lama-kelamaan akhirnya saya pun memiliki empat sahabat-sahabat yang baik             kepada saya. Saya sangat  senang bisa mengenal dan bersahabat dengan mereka, mereka juga tidak memandang kaya atau miskinnya  seseorang, bahkan tidak memandang pintar atau bodohnya seseorang, tapi mereka melihat dari hati dari seseorang itu, saya senang bisa memiliki sahabat seperti mereka yang menerimaku apa adanya dan tidak memandang siapa diriku.                                                                                                                                  Kami berlima selalu bersama-sama, di kelas, di kantin bahkan jika ada acara di luar sekolah  pun kami berlima tidak pernah terpisah. Yaah meski begitu terkadang kami bertengkar karena perkataan orang-orang yang selalu berusaha  mengadudomba kami, entah mengapa ada orang yang tidak menyukai kami berlima bersahabat padahal kami tidak pernah menyakiti hati mereka.                                                    Ternyata apa yang dikatakan kebanyakan orang itu benar bahwa masa-masa SMA itu sangatlah indah, apalagi jika bersama sahabat-sahabat ku . hingga akhirnya kami pun berpisah  pada saat lulus SMA di tahun 2011. Setelah luls SMA, saya berniat untuk menganggur selama setahun karena kurangnya biaya untuk melanjutkan perkulahan, jdi saya berniat untuk menganggur selama setahun dan bekerja pada saat itu.
Setelah memasuki dunia kerja, karena suatu kebanggaan tersendiri buat saya karena bisa bekerja, tetapi saya masih tetap bergantung kepada orang tua. Setelah beberapa bulan bekerja, sayay memutuskan untuk membeli motor dengan hasil keringat saya sendiri meskipun hanya cicilan perbulan tapi saya bangga karena masih bisa membeli dengan hasil kerja saya selama ini 
Tidak terasa  setahun saya bekerja setelah lulus SMA, akhirnya ibu dan kakak-kakak saya memutuskan untuk menyuruh saya melanjutkan pendidikan saya di perguruan tinggi. Dan akhirnya saya pun masuk di perguruan tinggi di  tahun 2012 dan menjadi status mahasiswi di Sekolah Tinggi Ilmu Managemen atau STIM LPI di salah satu perguruan tinggi di Makassar. Meskipun saat ini saya kuliah tetapi saya masih melanjutkan pekerjaan saya yaitu sebagai SPG atau SALES PROMOSIEN GIRL di PT.Santos Jaya Abadi atau di kantor Kapal Api di Makassar. Awalnya, saya merasa lelah dengan keseharian saya yang pagi harus ke kampus dan siangnya harus masuk kerja, tetapi lama-kelamaan saya sudah terbiasa dengan semua itu dan semua ini saya lakukan karena saya yakin suatu saat nanti saya bisa secepatnya lulus kuliah dan bisa bekerja serta bisa membahagiakan ibu dan keluarga saya nanti.